Share |

Senin, 16 Desember 2013

Struktur dan Tekstur Tanah



I.      STRUKTUR DAN TEKSTUR TANAH

Tanah merupakan anugrah dari yang maha kuasa. Di tanah bisa tumbuh berbagai macam tumbuhan yang sangat bermanfaat bagimahluk hidup.Tanah terbentuk dari akibat perubahan cuaca dan aktifitas berbagaimahluk hidup diatasnya seperti hewan dan tumbuahan.Tanah merupakan campuran dari berbagai mineral, bahan-bahanorganik, air dan udara.
Proses terbentuknya tanah
Batuan-batuan induk (bedrock-R Horizon) terpecahmenjadi menjadi bagian-bagian kecil akibat perubahan cuaca . Di pecahan-pecahan mineral ini tumbuh lumut sehingga air dapat meresap ke bebatuan sehingga lambat laun akan terbentuk tanahmuda. Lumut dan tanah pun tumbuh membentuk lapisan serasah organik. Dan akhirnya tanah matang pun terbentuk dari campuran berbagai bahan organik dan bahan-bahan mineral.
Struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel  tanah yang menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan air,udara,akar tumbuhan,dan organisme tanah.Beberapa jenis struktur tanah adalah remah,butir(granular), lempeng, balok,prismatik,dan tiang.
Pembagian jenis tanah yang dilakukan oleh para ilmuan ada berbagai macam.Berikut ini adalah beberapa jenis tanah berdasarkan USDA(United States Department of Agriculture) :
  1. Entisols,adalah tanah yang terbentuk dari sedimen vulkanik serta batuan kapur & metamorf.
  2. Histosols,adalah tanah yang terbentuk dari pembusukkan jaringan tanaman sehingga mengandung banyak bahan organik.
  3. Inceptisols,adalah tanah mineral yang usianya masih muda.
  4. Verticols,adalah tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung lempung 30 % banyak terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation.
  5. Oxisols,adalah tanah yang mengalami pencucian sehingga kandungan zat hara sedikit sementara kandungan alumunium dan besi tinggi.
  6. Andisols,adalah tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan vulkanik.
  7. Mollisols,adalah tanah mineral yang serupa dgn tanah praire, terbentuk dari batuan kapur.
  8. Ultisols,adalah tanah yang berwarna kuning-merah yang telah mengalami pencucian.
 
Gambar Struktur Tanah
Tekstur tanah merupakan perbandingan kandungan partikel-partikel tanah primer yaitu debu, liat dan pasir dalam  satu masa tanah. Partikel tanah itu mempunyai ukuran serta bentuk yang berbeda-bedayang dapat digolongkan ke dalam tiga fraksi yaitu debu, liat dan pasir. Ada yang berdiameter besar sehingga mudah untuk dilihat dengan mata telanjang tetapi ada pula yang sedemikian halusnya seperti koloidal sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
Tekstur tanah menunjukkan kasar atau halusnya suatu tanah. Teristimewa tekstur merupakan perbandingan relatif pasir, debu dan liat atau kelompok partikel dengan ukuranlebih kecil dari kerikil (diameternya kurang dari 2 milimeter). Pada beberapa tanah, kerikil, batu dan batuan induk dari lapisan-lapisan tanah yang ada juga mempengaruhi tekstur dan mempengaruhi penggunaan tanah. Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur,yang mengacu pada kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya, tekstur adalah perbandingan relatif antara fraksipasir, debu dan tanah liat (lempung). Laju dan berapa jauh berbagai reaksi fisika dan kimia penting dalam pertumbuhan tanaman diatur oleh tekstur karena tekstur ini menentukan jumlah permukaan tempat terjadinya reaksi.

II.               PONDASI  DAN JENIS TANAH
Setiap tanah memiliki daya dukung yang berbeda pada pondasi bangunan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pertimbangan yang dilakukan dalam perhitungan merancang pondasi ditinjau berdasarkan jenis tanah.
1.      Pondasi pada Tanah Pasir
Permasalahan yang sering terjadi pada perletakan pondasi di atas tanah pasir adalah penurunan yang tidak seragam. Untuk itu perlu dilakukan berbagai tes atau pengujian tanah seperti uji Soil Penetration Soil (SPT), uji kerucut statis, dan uji beban pelat.
2.      Pondasi pada Tanah Lempung
Pada tanah lempung perancangan pondasi agak sulit dilakukan karena jenis tanah ini menyatu  dengann air hingga tanah mudah menjadi jenuh air. Pada tanah jenis ini disarankan menggunakan pondasi yang dalam, sehingga tanah tidak mudah terpengaruhi dengan iklim dan kondisi  lingkungan sekitar.
3.      Pondasi pada Tanah Lanau
Tanah lanau merupakan jenis tanah yang terdapat  di peralihan antara pasir dan lempug. Dalam kondisi  alam,  tanah jenis lanau ditemukan dalam kondisi longgar dan  kurang padat. Sehingga jika dijadikan sebagai tempat  perletakan pondasi, maka akan terjadi penurunan yang besar.
4.      Pondasi pada Tanah Organik
Tanah organik sangat tidak disarankan untuk dijadikan tempat perletakan pondasi, karena jenis tanah ini akan mengakibatkan penurunan terlalu besar. Karena tanah jenis ini sangat sulit dipadatkan.
5.      Pondasi pada Tanah Timbunan\
Tanah timbunan merupakan tanah yang diangkut dari daerah lian ke lokasi  pembangunan. Tanah timbunan yang akan dijadikan dasar pondasi harus diperiksa terlebih dahulu kapasitas dukungnya. Dan jika akan digunakan tanah timbunan  harus dipadatkan terlebih dahulu.
6.      Pondasi pada Batu
Sebenarnya pondasi pada batu tak perlu dikhawatirkan karena sifat batu yang keras dipastikan mampu menahan beban bangunan dengan baik. Namun pada batuan berkapur dan memiliki lubang-lubang, stabilitas bangunan harus diperhitungkan. Karena akan membahayakan bangunan.





























 
Only A Simplicity Design by: Yanmie at Permata Hatiku